Di jalan tempat pedagang wangi-wangian
Seorang pengais sampah, yang sedang
berjalan-jalan di tempat orang berjualan wangi-wangian, tiba-tiba terjatuh
seakan-akan mati. Orang-orang berusaha menghidupkannya kembali dengan bau-bauan
wangi, namun keadaannya malah semakin parah.
Akhirnya seorang bekas pengorek
sampah datang; ia mengetahui keadaan itu. Ia mendekatkan sesuatu yang berbau
busuk di hidung orang itu, yang segera saja segar kembali, teriaknya,
"Nah, ini dia wangi-wangian!"
Kamu harus mempersiapkan dirimu bagi
keadaan peralihan, di sana tidak ada apa pun yang sudah biasa kau kenal.
Setelah mati, dirimu akan harus memberikan tanggapan terhadap rangsangan yang
di dunia ini masih bisa kaucoba rasakan.
Kalau kau tetap terikat pada
beberapa hal yang kau kenal akrab, kau hanya akan sengsara, seperti halnya si
pengorek sampah yang keadaannya menjadi gawat ditempat para penjual
wangi-wangian.
Catatan
Kisah perumpamaan ini jelas sekali
maknanya. Ghazali mempergunakannya dalam Alkemia Kebahagiaan pada abad
kesebelas untuk menggarisbawahi ajaran Sufi, bahwa hanya beberapa saja diantara
benda-benda yang kita kenal ini yang memiliki pertalian dengan "dimensi
lain."
0 comments:
Post a Comment